
Pemerintah Kab. Lahat, dan Provinsi Sumatera Selatan. Segera Turun Tangan untuk mengatasi Bencana Banjir Bandang di Lahat.
Yulison Muliansyah Wartawan Media Buser Investigasi melaporkan langsung di tempat kejadian Peristiwa Dampak Bencana banjir bandang
LAHAT, MEDIABUSER.COM – Yulison Muliansyah Wartawan Media Buser Investigasi turun tangan untuk kemanusiaan Banjir bandang juga berdampak di Desa Kebur, Kecamatan Merapi Barat. Dimana air mencapai ketinghian hingga 2 meter.
Sementara sudah banyak anggota keluarga yang sudah mengevaluasi barang barang untuk di amankan.
Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel)
Hingga Kamis (9/3/2023) kemarin, membuat ratusan rumah warga terendam air bah. Bahkan, ada puluhan rumah semi permanen dari bahan kayu, yang hanyut terbawa arus banjir besar itu.
Dari informasi yang dihimpun, di Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat Sumsel ada puluhan unit rumah warga yang terendam dan rumah hanyut terbawa arus air bah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat Marjono mengungkapkan, hujan deras mengguyur Kabupaten Lahat.
“Ada 15 desa di Kabupaten Lahat terendam banjir, ada rumah yang terendam dan hanyut. Kita masih menunggu data lengkap dari Kecamatan,” katanya, Kamis, (09/3/2023).
Desa yang mengalami banjir bandang di antaranya, Kelurahan Kota Jaya, Kecamatan Kota Lahat, mengenanggi rumah warga sekitar ketinggian 70 cm.
Desa Lubuk Sepang dan Desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang, akibat meluapnya Sungai Lematang.
Desa Muara Cawang, dan Desa Lubuk Tube, Kecamatan Pseksu akibat meluapnya Sungai Empayang.
Untuk Kecamatan Kikim Timur, terpantau Desa Cecar, Desa Muara Danau, dan Desa Gunung Kembang. Akibat meluapnya Sungai Kikim, tujuh rumah warga hanyut diterjang derasnya arus.
“Di Kecamatan Gumay Talang ikut merasakan dampak arus dari Sungai Kikim Kecil.
Banjir juga menggenangi Desa Mandi Angin, Desa Ngalam Baru, Desa Indikat Ilir, Desa Darmo, Desa Tanah Pilih, dan Desa Tanjung Baru.
Satu rumah dilaporkan hanyut oleh air,” ucapnya.
Di Kecamatan Merapi Barat juga terjadi banjir bandang, akibat meluapnya Sungai Lematang.
Sejumlah rumah warga di Desa Kebur, tergenang air sebatas lutut orang dewasa.
Sedangkan tanah longsor terjadi di Desa Terkul di Kecamatan Pulau Pinang. Bahkan, kondisi ini membuat akses lalu lintas menuju Kota Pagaralam terputus dan dialihkan ke jalur Gumay Kabupaten Lahat.
“Untuk di Kecamatan Kota Lahat, Pulau Pinang, Pseksu, Gumay Talang, Merapi Barat, air sudah surut. Untuk di Kecamatan Kikim Timur, air masih besar.
Sedangkan, untuk jumlah keseluruhan rumah yang jadi korban banjir, belum kita rekap. Tiap desa jumlahnya berpariasi,” katanya.
Bahkan, karena tembok penahan aliran air Sungai Lematang yang roboh, mengakibatkan rumah warga di desa Lubuk Sepang Kecamatan Pulau Pinang Lahat terendam.
Saat air Sungai Lematang meluap pada Kamis pagi, warga masih masih belum bersiaga.
Namun hingga kini tidak ada korban jiwa, hanya saja seluruh perabot rumah warga berserakan di luar rumah.
Warga Kecamatan Kikim mengatakan, rumahnya roboh diterjang banjir pada Kamis pagi.
Bahkan, ketinggian air bah bisa mencapai 4 meter dengan arus yang deras.
“Rumah saya bergeser sekitar 3 meter dari tiang semen yang menyangga rumah. Hanya berkas-berkas saja yang bisa diselamatkan. Sebelum air menutupi rumah, kami sudah belari ke arah atas,” katanya. (Yulison Muliansyah)